Posts

Showing posts from June, 2020

Tak Acuh

Banyak sekali di Indonesia manusia yang "tidak acuh". Individualistis. Menghilangkan nilai adat masyarakat itu sendiri yang komunal. Yang harusnya "acuh dengan sekitar", tulus mendasar dalam "acuh", alih-alih globalisasi, datang teknologi, apakah itu adalah pembenaran? Kemudian perlahan-lahan mulai bergeser nilai-nilai yang harusnya "acuh dengan sekitar" menjadi "acuh dengan kelompok" kemudian menjadi "ke-aku-an"  Dahulu, saat duduk dibangku sekolah dasar (pendidikan paling dasar) telah diajarkan untuk "MENDAHULUKAN KEPENTINGAN ORANG LAIN DIATAS KEPENTINGAN PRIBADI". Setelah bertemu dengan orang-orang dengan "ke-aku-an" diatas segalanya, setelah bertemu dengan orang-orang yang bahkan enggan bersikap acuh dengan merasa hebat, dan persepsi-persepsinya. Bukankah yang demikian adalah KEGAGALAN DALAM PENALARAN?  Seperti masih banyak yang melakukan perbuatan sembarangan yang berdampak negatif bagi khalayak umum a

BUCIN

"Bucin" alias "budak cinta" Bucin di kalangan masyarakat Indonesia adalah fenomena yang nyata ya.. Remaja-remaja tanggung dan  yang sudah beranjak dewasa atau bahkan yang sudah dewasa lebih sedikit, yang perempuan, yang laki-laki  banyak banget yang jadi bucin.. Awalnya suka, kemudian sayang, kemudian keterusan sampe " I can't live without you ", kemudian sampe bodoh "cuman kamu satu-satunya".. 1. Kepercayaan perlu tapi.. Banyak yang bilang hubungan itu perlu "kepercayaan" atau banyak juga yang membahasakannya dengan istilah " trust ".. Iya betul sih, percaya itu sangat diperlukan, tapi jangan jadi bucin sampe bisa di bodoh-bodohin apalagi dimanfaatkan secara jasmaniah dan rohaniah.. Please , sadar.. Kepercayaan itu bisa timbul dari "keterbukaan" dan "komunikasi yang terjaga"..  Logikanya gimana mau percaya kalau gak bersikap terbuka dan jarang komunikasi.. Ya gak? a. Didahului dengan keterbukaan Terbuk